Main Article Content

Abstract

 Salah satu cara agar koleksi langka tetap dapat dimanfaatkan oleh pemustaka yaitu dengan melestarikan koleksi langka. Permasalahan yang dialami oleh perpustakaan dalam hal pemanfaatan koleksi adalah rusaknya koleksi tercetak yang berbahan kertas. Usia koleksi cetak yang semakin tua membuat kualitas koleksi yang berbahan kertas rentan akan kerusakan sehingga mengharuskan dilakukan tindakan pelestarian. Koleksi langka merupakan koleksi penting sehingga perlu dilestarikan. Pelestarian koleksi dilakukan untuk menyelamatkan isi kandungan informasi agar koleksi tetap dapat dimanfaatkan oleh pemustaka, disamping fisik koleksi aslinya. Beberapa cara dalam melestarikan koleksi langka adalah dengan cara digitalisasi, restorasi dan fumigasi. Digitalisasi merupakan proses untuk mengalih mediakan dari bentuk cetak ke bentuk digital atau elektronik. Tujuan digitalisasi koleksi langka yaitu agar koleksi buku langka tetap lestari sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. Digitalisasi koleksi langka dilakukan dengan cara mengalih mediakan isi kandungan koleksi ke media lain, yaitu penyimpanan melalui perangkat komputer. Digitalisasi koleksi sebaiknya dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dibidangnya, sehingga digitalisasi dapat dilakukan dengan baik, produktif dan dapat mewujudkan tujuan dilakukannya digitalisasi koleksi. Restorasi merupakan kegiatan memperbaiki koleksi langka yang sudah rusak agar dapat dimanfaatkan lagi oleh pemustaka. Sedangkan fumigasi merupakan upaya pencegahan agar koleksi langka tidak rusak. Cara fumigasi ini dilakukan dengan cara pengasapan dengan menggunakan bahan kimia sehingga hewan yang dapat menyebabkan kerusakan pada buku langka dapat dimusnahkan. Dengan demikian koleksi langka akan tetap terjaga kelestariannya.

Keywords

Certification Librarian Librarian Strategic

Article Details

Author Biography

Neneng Asaniyah, Universitas Islam Indonesia

Perpustakaan
How to Cite
Asaniyah, N. (2017). Pelestarian Informasi Koleksi Langka: Digitalisasi, Restorasi, Fumigasi. Buletin Perpustakaan, (57), 85–94. Retrieved from https://jurnal.uii.ac.id/Buletin-Perpustakaan/article/view/9105

References

  1. Lasa Hs. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media
  2. Lasa Hs. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
  3. Martoadmodjo, Karmidi. 1993. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka
  4. Muhammadin, Razak. 1992. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta: Yayasan Ford dan Program Pelestarian Bahan Pustaka
  5. Purwani, Indah. 2013. Selintas Peran Restorator Dalam Konservasi Koleksi Perpustakaan. From: http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd. aspx?id_283. Akses 15 April 2016 Pukul 13.45 WIB
  6. Rachman, Yeni Budi. Pengantar Pelestarian Koleksi: sebuah Catatan Ringkas http://theyounglibrarian.wordpress.com/category/library-preservation pelestarian-diperpustakaan. Akses tanggal 09 April 2015 Pukul 14.30 WIB.
  7. Sudarsono, Blasius. 2006. Anatologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto
  8. Sukmana, Ena. Digitalisasi Pustaka www.researchgate.net/...DIGITALISASI.../ 3deec51a80c1dce616.pdf. Akses tanggal 08 April 2015 Pukul 15.25 WIB
  9. Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
  10. Surachman, Arif [DOC] Membangun Koleksi Digital Dalam Web arifs.staff. ugm.ac.id/mypaper/Dig_coll_Building.doc. Akses 07 April 2017 pukul 09.12 WIB