Main Article Content

Abstract

Ruas jalan Yogyakarta-Wonosari tepatnya di daerah perbukitan telah terjadi penunurunan subgrade jalan sekitar 7-9 cm, penurunan tersebut dapat dilihat dari perbedaan tinggi dengan badan jalan disebelahnya. Jenis tanah padaada lokasi penelitian adalah berupa lempung, lanau dan pada tanah keras berupa batuan cadas sehingga mengakibatkan tanah tersebut labil dan tidak terlalu kuat untuk menahan air hujan.Pada kondisi jenis tanah diatas maka apabila kemasukan air, tanah menjadi labil dan terjadi perlemahan, sehingga dengan adanya beban dinamis diatas lapisan tersebut akan mengakibatkan terjadi konsolidasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan muka jalan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi ekstrim (muka air makimum dan beban gempa) terhadap stabilitas lereng secara keseluruhan maupun stabilitas internal dinding penahan tanah menggunakan plaxis 8.2, dengan memodelkan lereng dengan beban-beban normal maupun ekstrim. Hal ini untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada dinding penahan tanah ketika menerima beban dan pada kondisi ekstrim lereng, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan akan diperoleh gambaran kondisi stabilitas.

Hasil analisis menggunakan program Plaxis menunjukkan bahwa lereng berada pada kondisi yang kurang, baik pada kondisi muka air normal maupun pada muka air ekstrim maksimum. Pada kondisi muka air normal, faktor aman lereng secara keseluruhan yakni sebesar 1,153 (tanpa beban gempa) dan 1,145 (dengan beban gempa). Pada kondisi muka air maksimum, faktor aman lereng secara keseluruhan yakni sebesar 1,105 (tanpa beban gempa) dan 1,101 (dengan beban gempa). Hasil analisis stabilitas internal dinding penahan tanah menunjukkan kondisi dinding penahan tanah masih dalam kriteria aman. Pada potongan A-A’, pada kondisi muka air normal menunjukkan pengaruh gempa akan menambah tegangan desak secara keseluruhan, yang juga mengakibatkan tegangan tarik yang terjadi sebelumnya menjadi tereduksi hingga beralih menjadi tegangan desak, sedangkan pada kondisi muka air maksimum beban gempa memberikan pengaruh pada potongan tersebut yakni mengurangi tegangan desak yang terjadi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa beban gempa memberikan pengaruh yang bisa dikatakan tidak teratur pada tegangan internal dinding penahan tanah. Hal tersebut juga dapat dilihat pada pengaruhnya pada potongan-potongan yang lain (B-B’ dan C-C’), baik pada tegangan-tegangan normal maupun tegangan-tegangan geser. Begitu juga pengaruh muka air tanah terhadap tegangan yang terjadi menunjukkan perilaku yang tidak teratur. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa dari segi stabilitas internal pada area-area yang ditinjau (Potongan A-A hingga Potongan C–C’), baik pada kondisi normal maupun dalam kondisi ekstrim, dinding penahan tanah masih berada pada kondisi yang stabil, ditunjukkan dengan besarnya tegangan yang terjadi di setiap potongan masih berada dibawah tegangan maksimum yang diijinkan

 

Article Details

How to Cite
Abdurrozak, M. R., & Wibowo, N. A. (2017). PENGARUH KONDISI EKSTRIM TERHADAP STABILITAS INTERNAL DINDING PENAHAN TANAH ( STUDI KASUS PADA JALAN NASIONAL III YOGYAKARTA-WONOSARI KM 17, STA 00+060). Teknisia, 21(1), 189–200. Retrieved from https://jurnal.uii.ac.id/teknisia/article/view/7336

References

  1. Bowles, J.E., (1986), Analisis dan Desain Pondasi jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  2. Das, B.M., (1994), Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) jilid 2, Penerbit Erlangga. Jakarta.
  3. Dirjend Cipta Karya DPU, (1971), Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 71), Jakarta.
  4. Google Map, 2015, (Diakses 1 November 2015).
  5. Hardiyatmo, H.C., (1992), Mekanika Tanah 1, Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
  6. Hardiyatmo, H.C., (2011), Analisis dan Perancangan Fondasi 1, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
  7. Hardiyatmo, H.C., (2010), Mekanika Tanah 2, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
  8. Hardiyatmo, H.C., (2010), Stabilitas Tanah untuk Perkerasan Jalan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
  9. Hardiyatmo, H.C., (2006), Penanganan Tanah Longsor dan Erosi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
  10. Kementerian Pekerjaan Umum, (2010), Peta Hazard Gempa Indonesia 2010, Jakarta.
  11. Laboratorium Mekanika Tanah, (2014), Laporan Penyelidikan Tanah Jalan Nasional III Yogyakarta-Wonosari Km.17, Sta 00_060. JTS, Yogyakarta FTSP, UII.
  12. Pramusandi, S., Rifa’i, A., Suryolelono, K.B,. (2011). Penentuan Sifat Teknis Tanah Jenuh Sebagian dan Analisis Deformasi Lereng Akibat
  13. Pengaruh Variasi Hujan. Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, (portalgaruda.org/article.php?article=144317&val=4031, Diakses 6 November 2015).
  14. www.usgs.gov ,2015 (Diakses 30 November 2015).