Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV2 dengan keluhan utama di saluran pernapasan. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menekan pertambahan kasus baru setiap harinya antara lain dengan 3M dan 3T, namun masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan tersebut. Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengetahuan sehingga penelitian mengenai pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dan media informasi yang banyak diakses masyarakat penting untuk dilakukan untuk dapat menentukan intervensi yang lebih sesuai.


Tujuan: mengukur tingkat pengetahuan masyarakat, sumber informasi yang banyak diakses pada tahun pertama pandemi, serta hubungan karakteristik sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan tentang COVID-19.


Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dalam bentuk Google Form yang dibagikan pada 12-15 Juni 2020. Kriteria inklusi subyek penelitian adalah masyarakat Indonesia tinggal di Indonesia, berusia 18 tahun ke atas, dan bukan tenaga kesehatan. Analisis univariat dilakukan untuk melihat karakteristik responden, pengetahuan dan sumber informasi.  Analisis bivariat dengan Chi-Square dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan.


Hasil: Penelitian melibatkan 423 responden. Sebagian besar responden adalah perempuan (71,4%), berusia 20-29 tahun (66,9%), tinggal di luar Jawa (26,7%), dan memiliki pendidikan terakhir sarjana (61,9%). Media informasi yang paling banyak diakses oleh responden adalah televisi (28%) dan pesan WhatsApp (16%). Tingkat pengetahuan COVID-19 secara keseluruhan baik (rata-rata75,64%), tetapi masih terdapat kesenjangan tingkat pengetahuan tentang gejala, cara penularan dan kelompok rentan. Jenis kelamin, usia, provinsi (tempat tinggal), tingkat pendidikan terakhir, dan pekerjaan tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan tentang COVID-19.


Simpulan: Pengetahuan responden secara umum sudah baik. Meskipun demikian, masih terdapat kesenjangan pengetahuan tentang gejala, cara penularan dan kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19. Sumber informasi utama tentang COVID-19 yang banyak diakses adalah televisi (28%). Pemerintah harus terus melakukan upaya promosi dan edukasi terutama terkait tiga materi tersebut dengan mengoptimalkan media yang banyak diakses masyarakat.


 


Kata Kunci: COVID-19, Indonesia, tingkat pengetahuan

Article Details

Author Biographies

Fina Idamatussilmi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia

 

 

Fitria Yuristika Indra Rukmana, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia

 

 

Rr. Fauzia Ramadhani, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia

 

 

Dian Maknalia Ilham , Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia

 

 

Yenni Suryaningtyas, Puskesmas Tempuran, Kabupaten Magelang.

 

 

Titik Kuntari, Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia