Main Article Content

Abstract

Usaha laundry merupakan usaha yang banyak ditemukan di Indonesia, usaha ini memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Dampak negatif dari usaha laundry berupa limbah buangan deterjen yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah usaha laundry yang mengandung COD (Chemical Oxygen Demand) dan fosfat yang tinggi melebihi baku mutu yang telah ditetapkan sehingga akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh koagulan kapur yang paling efektif dengan dosis 1,8 g, 2,2 g, 2,8 g, 3,2 g, dan 3,5 g waktu pengadukan 20 menit menggunakan metode koagulasi dalam menurunkan parameter COD dan fosfat pada limbah laundry sehingga memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penurunan kadar COD yang efektif pada air limbah laundry terdapat pada penambahan dosis 3,5 gram koagulan kapur dengan presentase penurunan sebesar 88,89% dan untuk penurunan kadar fosfat yang efektif pada air limbah laundry terdapat pada penambahan dosis 1,8 gram  koagulan kapur dengan presentase penurunan 99,66% karena pada dosis tersebut sudah mampu menurunkan kadar COD dan fosfat sesuai syarat baku mutu Perda Prov. Jateng No. 5 Tahun 2012 tentang baku mutu limbah industri deterjen.

Article Details

Author Biographies

Siti Prihatin, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Program Studi Teknik Kimia, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Agung Sugiharto, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Program Studi Teknik Kimia
How to Cite
Prihatin, S., & Sugiharto, A. (2021). Pengaruh Variasi Dosis Kapur Terhadap Penurunan Kadar COD dan Fosfat Pada Limbah Usaha Laundry. Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA), 4(2), 58–63. https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss2.art2