Main Article Content

Abstract

Criminalization  is  an  act  against  a  criminal,  but  many  criminal  cases  are  completed  as  a  result  of  theimplementation  of  peace  by  apologizing.  This  research  focuses  on  the  following  problems:  first,  how  the reconceptualization of apologizing as the part of the punishment is reviewed in accordance with the positive law and Islamic law, and second, how the realization of the concept of apoligizing as a punishment in a criminal case is. The research method used in this study is normative juridical. From the results of the study, it can be concluded that, first, the concept of apologizing is known in criminal law and Islamic law. Regarding the virtue of Islamic law, the concept of apologizing is able to eliminate the criminal acts; thus, the value of the apologizing concept in Islamic law can be applied in criminal law. In national criminal law, the concept of apologizing is implicitly accommodated in the peace process, which in certain criminal acts, especially in the category of minor criminal  offenses,  is  permitted  to  make  peace.  Second,  some  cases  that  can  be  given  peace  are  also determined for certain cases such as accidents in traffic, crimes committed by underage child, and other acts constituting the minor crimes by the category of complaint offenses.

Keywords

Apologizing punishment criminal case

Article Details

How to Cite
Amdani, Y., & Krisna, L. A. (2019). Konsep Meminta Maaf Sebagai Hukuman Dalam Perkara Pidana. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 26(1), 67–90. https://doi.org/10.20885/iustum.vol26.iss1.art4

References

  1. Buku
  2. Anonimous, Pedoman Peradilan Adat Di Aceh Untuk Peradilan Adat Yang Adil Dan Akuntabel, Majelis Adat Aceh, Banda Aceh, 2008.
  3. Arif, Barda Nawarwi, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, CV Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998.
  4. Arief, Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Cet. II, Citra aditya Bakti, Bandung, 2002.
  5. AZ., Abidin dan Andi Hamzah, Pengantar dalam Hukum Pidana Indonesia, Yasrif Watampone, Jakarta, 2010.
  6. Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1, Raja Persada, Jakarta, 2005.
  7. Farid, A.Z. Abidin dan Andi Hamzah, Bentuk-Bentuk Khusus Perwujudan Delik, Rajawali Pers, Jakarta, 2006.
  8. Hamzah, Andi, Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia dari Retribusi ke Reformasi, Cet. I, Pradnya Paramita, Jakarta, 1986.
  9. Harahap, M. Yahya, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP (Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali), Sinar Grafika, Jakarta, 2010.
  10. Isnawati Rais,. Hasanudin, Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada LKS, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat
  11. Lamintang, P.A.F., Hukum Penitensier Indonesia, Armico, Bandung, 1988.
  12. Marpaung, Leden, Asas Teori Praktek Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2005.
  13. Marpaung, Leden, Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana, Cetakan Ke-6, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.
  14. Muhammad, Abdulkadir, Hukum dan Penelitian Hukum. PT. Citra Aditya Karya, Bandung, 2004.
  15. Poernomo, Bambang, Asas- asas Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1994.
  16. Prodjodikoro, Wirjono, Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia, Eresco, Bandung, 1989.
  17. Sahrani, Sohari, Ru’fah Abdullah, Fiqih Muamalah, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011.
  18. Setiady, Tolib, Pokok-Pokok Hukum Penitensier Indonesia, Alfabeta, Bandung, 2010.
  19. Sholehuddin, Sistem Sanksi dalam Hukum Pidana, Ide Dasar Double Track System dan Implementasinya, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
  20. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 2006.
  21. Syarifin, Pipin, Hukum Pidana Di Indonesia, Pustaka Setia, Bandung, 2000.
  22. Taqwaddin, Teuku Muttaqin Mansur, dan Sulaiman Tripa dkk, Mukim di Aceh; Belajar dari Masa lalu untuk Membangun Masa Depan, Dandra Pustaka Indonesia, 2015.
  23. Zakariya, Abul Husein Ahmad bin Faris bin, Mu'jm al-Maqayis fi al-Lughah, tahqiq Syihabudin Abu Amar, Dar al-Fikr, Beirut, 1994.