Isi Artikel Utama

Abstrak

Pandemi virus covid 19 telah menyebabkan tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia turun drastis atau berjalan sangat lambat. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya tenaga kerja yang di rumahkan dan bahkan berhentikan sehingga minat jual dan beli kurang, tingkat pengangguran naik dan bahkan dapat menimbulkan peningkatan kriminalitas.  Permasalahan ini harus segera di carikan solusi supaya tingkat kemiskinan tidak bertambah. Salah satu metoda yang di lakukan adalah pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomia  yaitu dengan beternak bebek pedaging (mentok) dan bebek petelur dihalaman rumah. Mentok dan bebek petelur merupakan makanan yang banyak di gemari oleh masyarakat Yogyakarta karena banyak mengandung protein dan vitamin. Hal ini merupakan suatu peluang besar untuk pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan tingkat perekonomian. Program pemberdayaan ini dilakukan dengan kerjasama antara Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Indonesia (DPPM UII) dan Masyarakat mitra sebagai target program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM). Pemilihan mitra berdasarkan hasil survei yaitu Dusun Pandanpuro, Sleman, Yogyakarta. Program ini telah memberikan hasil yang sangat baik dimana Dusun Pandanpuro telah memiliki 2 (dua) mesin penetas telur dengan kapasitas masing masing 40 butir, peralatan pencacah sayuran dan buku panduan beternak serta menajemen kewirausahaan Tingkat keberhasilan mesin penetas telur mencapai 80 persen sehingga selama pengabdian  masyarakat target telah memiliki rata-rata 32 ekor mentok atau bebek petelur. Untuk keberlanjutan program ini maka mesin penetas telur di gilir kemasyarakat lain yang dikendalikan oleh ketua kelompok tani.


Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat; DPPM UII; Mentok dan bebek petelur; Dusun Pandanpuro; Mesin penetas telur.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Akhmad, N. F. (2011). Pembesaran Bebek Pedaging Jenis Unggul dan Cepat Panen. Rona Publishing. Yogyakarta.
  2. Anugera, P. (2017). Mengenal potensi dan pakan ternak entok. Diakses dari http://ternak.blitarkab.go.id/2021/06/mengenal-potensi-dan-pakan-ternak-entok.
  3. Ayuningtyas, G., Jakaria, J., Rukmiasih, R. & Budiman, C. (2016). Produktivitas Entok Betina dengan Pemberian Pakan Terbatas Selama Periode Pertumbuhan. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(2), 280-285.
  4. CNN Indonesia (2020). Corona, Ekonomi RI Minus 5,32 Persen Pada Kuartal II 2020, 5 Agustus 2020. Diakses 5 Agustus 2020 dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200805100401-532-532303/corona-ekonomi-ri-minus-532-persen-pada-kuartal-ii-2020
  5. Feng, Y.L., Xie, M., Tang, J., Huang, W., Zhang, Q., & .Hou, S.S. (2019). Effects of vitamin A on growth performance and tissue retinol of starter White Pekin ducks. Poultry Science, 98(5), 2189-2192.
  6. Haryanto, A.N., Sarengat, W., & Sunarti, D. (2019). Kualitas Fisik Telur Itik Tegal yang Dipelihara Menggunakan Sistem Pemeliharaan Intensif dan Semi Intensif di KTT Bulusari Kabupaten Pemalang. Sains Peternakan, 17(1), 29-37.
  7. Kurniasih, E.P. (2020) Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Penurunan Kesejahteraan Masyarakat Kota Pontianak. Prosiding Seminar Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, 272-289.
  8. Priyambodo, D., Jakaria, J. & Rukmiasih, J. (2015). Performa Pertumbuhan dan Produksi Karkas Mandalung Hasil Hibridisasi antara Entok Jantan (Cairina moschata) dengan Itik Betina (Anas plathyrynchos). Jurnal Sains Terapan, 5(1), 8-16.
  9. Rondonuwu, C. R., Saerang, J.L.P., Utiah, M., & Siregar, N. (2018). Pengaruh pemberian tepung keong sawah (Pila ampulacea) sebagai pengganti tepung ikan dalam pakan terhadap kualitas telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Jurnal Zootek, 38(1), 1-8.
  10. Setyaji, A., Rakhmawati, E. & Wardana, M.Y.S. (2017). Budidaya itik pedaging di desa Anggaswangi kecamatan Godong kabupaten Grobogan. International Journal of Comunnity Service Learning, 1(3), 133-138
  11. Watiningsiha, T. & Retnowati, D. (2020). Penguatan ekonomi dan pengolahan basur di desa Tambakreja kecamatan Cilacap Selatan. Community Engagement & Emergence Journal, 1(2), 106-111.