Main Article Content

Abstract

Background: Acne (acne vulgaris) is still a major health problem. Treatment with antibiotics raises problems in the form of resistance, irritation, and immune hypersensitivity. Alternatives derived from natural ingredients are needed to avoid these problems, namely Dayak onions.
Objective: To find out the activity of the ethanol extract of onion bulbs in inhibiting the growth of P. acnes based on the variation of the incubation time duration of the bacteria as well as the solvent.
Method: Phytochemical screening tests looked for alkaloids, flavonoids, phenols, steroids, tannins, and saponins. Testing of the extract’s ability to inhibit bacteria was carried out with variations in the incubation times (24 and 48 hours) and solvents, namely Na-CMC and DMSO. The bacteria growth inhibition test employed the well-diffusion method, and the resulting data was analyzed using SPSS software.
Results: Dayak onion extract contains alkaloids, saponins, flavonoids, and triterpenoids. Na-CMC solvent obtained the highest inhibition ability of Dayak onion extract at a concentration of 40% with an inhibition value of 10.12±1.840mm (24 hours), and 11.575±1.694 mm (48 hours) while DMSO solvent showed the highest inhibition at a concentration of 20% with inhibition values of 15.48±1.198 mm (24 hours) and 15.91±1.625 mm (48 hours). Interpretation of the results of the Wilcoxon test based on ranking showed a positive difference at 48 hours of incubation.
Conclusion: The optimal incubation time of P. acnes was 48 hours with dimethyl sulfoxide (DMSO) as the best solvent.


Intisari
Latar belakang: Jerawat (acne vulgaris) masih menjadi masalah kesehatan utama. Penannganan dengan antibiotik memunculkan masalah berupa resistensi, iritasi hingga imunohipersensitivitas. Diperlukan alternatif yang berasal dari bahan alam untuk menghindari masalah-masalah tersebut, yaitu bawang dayak (Eleutherine americana Merr.).
Tujuan: mengetahui aktivitas ekstrak etanol umbi bawang Dayak dalam menghambat pertumbuhan P. acnes berdasar variasi lama waktu inkubasi bakteri P. acnes dan variasi pelarut.
Metode: Pengujian skrining fitokimia meliputi uji alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin. Pengujian aktivitas ekstrak dalam menghambat bakteri dilakukan dengan variasi waktu inkubasi yaitu 24 jam dan 48 jam, serta penggunaan pelarut yang berbeda yaitu Na-CMC dan DMSO. Uji penghambatan bakteri menggunakan metode difusi sumuran dan dilanjutkan dengan analisis data menggunakan SPSS.
Hasil: Ekstrak bawang dayak mengandung alkaloid, saponin, flavonoid dan triterpenoid. Pengujian menggunakan pelarut Na-CMC didapatkan kemampuan hambat esktrak bawang dayak tertinggi pada konenstrasi 40% dengan nilai penghambatan 10,12±1,840mm (inkubasi 24jam) dan 11,575±1,694mm (inkubasi 48jam) sedangkan dengan pelarut DMSO didapatkan daya hambat tertinggi pada konsentrasi 20% dengan nilai penghambatan 15,48 ±1,198mm (inkubasi 24jam) dan 15,91±1,625mm (inkubasi 48jam). Interpretasi hasil dari uji Wilcoxon berdasarkan peringkat, menunjukkan perbedaan yang positif pada inkubasi 48 jam.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh waktu inkubasi optimal dari bakteri P. acnes adalah 48 jam dengan pelarut terbaik yang dapat digunakan adalah dimetil sulfoksida (DMSO).
Kata kunci: Bawang Dayak, antibakteri, DMSO, Na-CMC, waktu inkubasi

Keywords

Dayak onion antibacterial DMSO Na-CMC incubation time

Article Details

References

  1. Adawiyah, L., Diarti, M. W., & Tatontos, E. Y. (2019). Lama Waktu Inkubasi Terhadap Morfologi Bakteri Neisseria gonorrhoeae. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 7(2), 36-41. https://doi.org/10.32922/jkp.v7i2.83
  2. Afriyanti. (2015). Acne Vulgaris pada remaja. Jurnal Pengetahuan. 2(2). 121-126.
  3. Andini, A., Prayekti, E., Triasmoro, F., & Kamaliyah, I. N. (2021). Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan. Al-Kimiya: Jurnal ilmu Kimia dan Terapan, 8(1), 15-20.
  4. Fatmah, F. (2016). Penetapan Rendemen Ekstrak Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) Berdasarkan Perbedaan Tempat Tumbuhnya di Daerah Tenggarong, Samarinda dan Kutai Barat Karya Tulis Ilmiah, Akademi Farmasi. Samarinda.
  5. Fitriyanti, F., Abdurrazaq, A., & Nazarudin, M. (2020). Uji Efektivitas Antibakteri Esktrak Etil Asetat Bawang Dayak (eleutherine palmifolia merr) Terhadap staphylococcus aureus dengan Metode Sumuran. Jurnal Ilmiah Manuntung, 5(2), 174-182. https://doi.org/10.51352/jim.v5i2.278
  6. Gerung, W. H. P., Fatimawali, F., & Antasionasti, I. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Belimbing Botol (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acne Penyebab Jerawat. Pharmacon, 10(4), 1087-1093. https://doi.org/10.35799/pha.10.2021.37403
  7. Hammado, N., & Ilmiati. (2013). Identifikasi Senyawa Bahan Aktif Alkaloid Pada Tanaman Lahuna (Eupatorium odoratum). Jurnal Dinamika. 4(2) : 1-18.
  8. Handayani, S., Wirasutisna, K. R., & Insanu, M. (2017). Penapisan Fitokimia Dan Karakterisasi Simplisia Daun Jambu Mawar. 5(3): 10.
  9. Husnani, H., & Rizki, F. S. (2019). Formulasi dan Uji Aktivitas Masker Gel Peel-Off Antijerawat Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherina Palmifolia (L.) Merr) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 4(1), 244-254. https://doi.org/10.36387/jiis.v4i1.218
  10. Istiyansyah, Sinta, Romeo. (2016). Proses pembuatan simplisia daun gaharu (Aquilaria malaccensis). Jurnal Pharmasi Medika Science. 2(4). 60-66.
  11. Jubaidah, S., Siswanto, E., Wijaya, H., & Aditya, M. P. (2019). Penetapan Kadar Flavonoid Ekstrak Terpurifikasi Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L). Merr) Secara Spektrofotometri. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 4(1), 167-175. https://doi.org/10.36387/jiis.v4i1.225
  12. Laianto, S, R. & Pratiwi, L. (2014). Uji Efektivitas Sediaan Gel Anti Jerawat Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia) Terhadap Staphylococcus epidermis dan Propionibacterium acnes Dengan Metode Difusi. Naskah Publikasi. Pontianak; Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura.
  13. Latifah, L., Yustina, Y., & Zulfarina, Z. (2020). Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Umbi Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) Terhadap Propionibacterium Acne Bakteri Penyebab Jerawat dan Potensinya Sebagai Rancangan LKPD Pada Materi Kingdom Monera Kelas X SMA. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 7(1), 1-13.
  14. Nurhayati, L. S., Yahdiyani, N., & Hidayatulloh, A. (2020). Perbandingan pengujian aktivitas antibakteri starter yogurt dengan metode difusi sumuran dan metode difusi cakram. Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2), 41-46. https://doi.org/10.24198/jthp.v1i2.27537
  15. Padmasari, P.D., Astuti, K.W. & Warditiani, N. K. (2013). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 70% Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal Farmasi Udayana. 2(4): 279764.
  16. Prayoga, E. (2013). Perbandingan Efek Ekstrak Daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan metode difusi disk dan sumuran terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
  17. Puspadewi, R., Adirestuti, P., & Menawati, R. (2013). Khasiat Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) Sebagai Herbal Antimikroba Kulit. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 1(1), 31-37. https://doi.org/10.26874/kjif.v1i1.21
  18. Rahmi, M., & Putri, D. H. (2020). Aktivitas Antimikroba DMSO sebagai Pelarut Ekstrak Alami. Serambi Biologi, 5(2), 56-58. https://doi.org/10.24036/5909RF00
  19. Salimi, Y. K., Hasan, A. S., & Botutihe, D. N. (2021). Sintesis dan Karakterisasi Carboxymethyl Cellulose Sodium (Na-CMC) dari Selulosa Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dengan Media Reaksi Etanol-Isobutanol. Jambura Journal of Chemistry, 3(1), 1-11. https://doi.org/10.34312/jambchem.v3i1.9288
  20. Saraswati, F. N. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Limbah Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat (Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan Propionibacterium acne) Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
  21. Sarlina, S., Razak, A. R., & Tandah, M. R. (2017). Uji aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak daun sereh (cymbopogon nardus l. rendle) terhadap bakteri staphylococcus aureus penyebab jerawat. Jurnal Farmasi Galenika, 3(2), 143-149. https://doi.org/10.22487/j24428744.0.v0.i0.8770
  22. Setiawan A. R., & Febriyanti. (2017). Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Daun Sereh (Cymbopogon nardus L. Rendle ) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab Jerawat. Jurnal Farmasi Galenika. 3(2): 143-149.
  23. Sharah, A., Karnila, R., & Desmelati. (2015). Pembuatan Kurva Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat yang Di Isolasi dari Ikan Peda Kembung (Rastrelliger sp.). JOM, 1-8.
  24. Susanti, A. R. E. H. (2021). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Endofit dari Tanaman Aloe Vera Sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri Terhadap propionibacterium acnes dan staphylococcus aureus Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
  25. Tiwari, Sovi P.L, Widiya N.M. (2018). Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Serai (Cymbopogoncitratus) Terhadap Pertumbuhan Microsporum sp. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang.
  26. Utomo, F., & Alfiola, L. N. (2022). Pengaruh Ekstrak Etanol 96% Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr.) Terhadap Pertumbuhan Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA). Jurnal Kesehatan Islam: Islamic Health Journal, 11(1), 23-29.
  27. Wahyuni, B. D. (2018). Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Petai Cina (Leucena Leucocephala) Terhadap Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Shigella Dysentriae (Dimanfaatkan Sebagai Sumber Ajar Biologi) Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
  28. Wahyuni, R., Rosaini, H., Makmur, I., & Azwar, F. (2020). Formulasi dan Evaluasi Sediaan Emulgel dari Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) dengan Kombinasi Gelling Agent. Jurnal Farmasi Higea, 12(1), 9-18. https://doi.org/10.52689/higea.v12i1.259
  29. Wendersteyt, N. V., Wewengkang, D. S., & Abdullah, S. S. (2021). Uji Aktivitas Antimikroba Dari Ekstrak dan Fraksi Ascidian Herdmania momus dari Perairan Pulau Bangka Likupang Terhadap Pertumbuhan Mikroba Staphylococcus aureus, Salmonella typhimurium dan Candida albicans. Pharmacon, 10(1), 706-712. https://doi.org/10.35799/pha.10.2021.32758
  30. WHO. (2011). Quality Control Methods for Herbal Materials. World Health Organization. https://apps.who.int/iris/handle/10665/44479
  31. Wijaya, H., Novitasari, N., & Jubaidah, S. (2018). Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai Laut (Sonneratia caseolaris L. Engl). Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1), 79-83. https://doi.org/10.51352/jim.v4i1.148
  32. Wjidaty, Sandra, Alex. (2017). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Dermatitis Seboroik. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia.
  33. Yusnida, U., Fitriyanti, & Rahmi H. (2018). Uji Efektivitas Ekstrak Etanol 80% Umbi Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Skripsi. Universitas Borneo Lestari. Banjarbaru.
  34. Zahrah, H., Arifa, M., & Kartuti, D. (2018). Aktivitas Antibakteri dan Perubahan Morfologi Dari Propionibacterium acnes Setelah Pemberian Ekstrak Curcuma xanthorriza. Jurnal Biosains Pascasarjana. 20(3): 160-169.