Main Article Content

Abstract

Background: Self-medication is a way of providing treatment for oneself without a doctor's prescription or the unwanted effects of a drug. Knowledge about diseases and drugs is needed to determine the right behavior for self-medication. One of the drugs used by the public is the non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID).
Objective: The purpose of this research was to evaluate the correlation between patient knowledge of using NSAIDs and patient behavior at Pharmacy X, located in Banjarmasin.
Method: This research used a quantitative method with a cross-sectional approach. This study included 40 patients who visited Pharmacy X in Banjarmasin for 1 month. The respondents were enrolled using the accidental sampling technique. The data was obtained with a questionnaire and analyzed with the Pearson Chi Square method.
Results: The outcomes of this study indicated that the knowledge level of respondents on NSAIDs was classified as poor (40%). The behavior of subjects who use NSAIDs for self-medication was categorized as negative (62.5%). This study also showed an association between knowledge and habits of self-medication using NSAIDs at pharmacy X in Banjarmasin, with a significance value of 0.003 (p <0.05).
Conclusion: There is a direct proportional relationship between knowledge and self-medication behavior when taking NSAIDs, with a significance value of 0.003 (p < 0.05).


Intisari
Latar belakang: Swamedikasi adalah cara melakukan pengobatan sendiri tanpa resep dokter maupun pengetahuan tentang reaksi obat yang tidak diinginkan. Pengetahuan tentang penyakit dan obat sangat dibutuhkan untuk menentukan perilaku yang benar dalam pemilihan obat secara mandiri. Salah satu jenis obat yang digunakan oleh masyarakat adalah obat golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID).
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien tentang swamedikasi obat golongan NSAID dengan perilaku pasien di Apotek X Banjarmasin.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Studi ini melibatkan 40 responden yang berkunjung di Apotek X Banjarmasin selama 1 bulan. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data dianalisis dengan uji Pearson Chi Square.
Hasil: Hasil riset menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang NSAID termasuk dalam kategori “kurang baik” sebanyak 40%. Perilaku pasien yang menggunakan swamedikasi obat NSAID termasuk dalam kategori “berperilaku negatif” sebanyak 62,5%. Pengetahuan berhubungan dengan perilaku swamedikasi NSAID di Apotek X Banjarmasin dengan nilai signifikansi 0,003 (p<0,05).
Kesimpulan: Pengetahuan pasien berbanding lurus dengan perilaku swamedikasi obat golongan NSAID.
Kata kunci: tingkat pengetahuan, perilaku, swamedikasi, NSAID

Keywords

level of knowledge behavior self-medication NSAID

Article Details

References

  1. Albusalih, F. A., Naqvi, A. A., Ahmad, R., & Ahmad, N. (2017). Prevalence of Self-Medication among Students of Pharmacy and Medicine Colleges of A Public Sector University in Dammam City, Saudi Arabia. Pharmacy (Basel), 5(3), 51. doi:https://doi.org/10.3390/pharmacy5030051
  2. Harahap, N. A., Khairunnisa, K., & Tanuwijaya, J. (2017). Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3(2), 186-192. doi:https://doi.org/10.29208/jsfk.2017.3.2.124
  3. Hidayat, R., Suryana, B. P. P., Wijaya, L. K., Ariane, A., Hellmi, R. Y., & Adnan, E. (2021). Indonesian Rheumatology Association (IRA) Recommendations for Diagnosis and Management of Rheumatoid Arthritis. Indonesian Journal of Rheumatology, 13(1), 322-443. doi:https://doi.org/10.37275/ijr.v13i1.173
  4. Hudaya, I. R., Hilmi, I. L., & Salman, S. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Penggunaan OAINS dalam Mengatasi Nyeri secara Swamedikasi di Masyarakat. Jurnal Pharmascience, 10(1), 142-151.
  5. Idacahyati, K., Nofianti, T., Aswa, G. A., & Nurfatwa, M. (2019). Hubungan Tingkat Kejadian Efek Samping Antiinflamasi Non Steroid dengan Usia dan Jenis Kelamin. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6(2), 56-61. doi:https://doi.org/10.20473/jfiki.v6i22019.56-61
  6. Maharianingsih, N. M., Jasmiantini, N. L. M., Reganata, G. P., Suryaningsih, N. P. A., & Widowati, I. G. A. R. (2022). The Relationship between Knowledge and Behaviour of Self-Medication of Pain Drugs at Apotek X in Denpasar City: based on Theory of Planned Behavior (TPB). Jurnal Ilmiah Medicamento, 8(1), 40-47. doi:https://doi.org/10.36733/medicamento.v8i1.2115
  7. Muharni, S., Aryani, F., & Mizanni, M. (2015). Gambaran Tenaga Kefarmasian Dalam Memberikan Informasi Kepada Pelaku Swamedikasi di Apotek-Apotek Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 2(1), 47-53. doi:https://doi.org/10.29208/jsfk.2015.2.1.46
  8. Muhlis, M., & Rohendiputri, I. B. (2023). Tingkat Pengetahuan Obat Analgetik Antipiretik untuk Swamedikasi di Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
  9. Mustika, D., Fajarini, H., & Muldiyana, T. (2020). Evaluasi Pelayanan Obat Non Resep di Apotek Manjur Desa Petunjungan. Jurnal Ilmiah JOPHUS: Journal Of Pharmacy UMUS, 1(02), 5-12. doi:https://doi.org/10.46772/jophus.v1i02.131
  10. Van Rensburg, R., & Reuter, H. (2019). An Overview of Analgesics: NSAIDs, Paracetamol, and Topical Analgesics Part 1. South African Family Practice, 61(Sup 1), S4-S10. doi:https://doi.org/10.1080/20786190.2019.1610228