Main Article Content

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a chronic disease in which the body cannot produce insulin effectively. Glibenclamide is often used either in single preparations or in combination. Ramania (Bouea macrophylla Griffith) is one of the typical Kalimantan plants for diabetes treatment.
Objective: Determine the best concentration of a combination of the extract of ramania leaves with glibenclamide as an antidiabetic.
Method: This study used the oral glucose tolerance test (OGTT). Twenty-four mice were divided into six groups: a negative control (Na-CMC0.5%), a glucose control, a positive control (glibenclamide 5 mg/kgBW), and a combination group of 70% ethanol extract of ramania leaves (125, 250, and 500 mg/kgBW) with glibenclamide 5 mg/kgBW. Mice were induced by oral glucose to experience hyperglycemia. The results were measured at 0 minutes before treatment and at 30, 60, 90, and 120 minutes.
Results: A combination extract of ramania leaves and glibenclamide with doses of 25 and 500 mg had an effect on glucose-induced male white mice.
Conclusion: The best combination dose of 500 mg of extract and glibenclamide was obtained.


Intisari
Latar belakang: Diabetes Melitus merupakan kondisi kronis yang disebabkan kurang efektifnya insulin bekerja. Glibenklamid merupakan salah satu obat antidiabetes oral yang sering digunakan baik dalam sediaan tunggal ataupun kombinasi. Ramania (Bouea macrophylla Griffith) merupakan tanaman khas Kalimantan yang dapat digunakan sebagai pengobatan diabetes.
Tujuan: Mengetahui konsentrasi terbaik dari kombinasi ekstrak etanol 70% daun ramania dengan glibenklamid sebagai antidiabetes.
Metode: Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji toleransi glukosa oral (UTGO). Hewan uji menggunakan mencit putih jantan yang dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok kontrol (Na-CMC 0,5%), kontrol positif (glibenklamid 5 mg/kg BB), kelompok kombinasi ekstrak etanol 70% daun ramania 125; 250; dan 500 mg/kgBB - glibenklamid 5 mg/kg BB. Mencit pada semua kelompok diinduksi glukosa secara oral agar mengalami hiperglikemia. Kadar glukosa darah ditentukan pada menit ke-0, 30, 60, 90, 120 setelah induksi glukosa. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai AUC0-120 serta dianalisis dengan menggunakan SPSS bertaraf kepercayaan 95%.
Hasil: Semua kelompok dosis kombinasi ramania-glibenklamid menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna dengan kontrol positif sehingga berdasarkan nilai AUC0-120 menunjukkan kombinasi ekstrak dan glibenklamid dengan dosis 125 mg/KgBB memberikan efek antihiperglikemik terbaik.
Kesimpulan: Diperoleh kombinasi terbaik dengan dosis 125 mg/KgBB yang dikombinasikan dengan glibenklamid.
Kata kunci : Ramania, antidiabetes, intoleransi glukosa, kombinasi, glibenklamid

Keywords

Ramania antidiabetic glucose tolerance combination glibenclamide

Article Details

References

  1. ADA. (2020). Introduction : Standards Of Medical Care in Diabetes -2020. (American Diabetes Association) In Diabetes care, 43(1), 51-52.
  2. Aryzki, S., & Susanto, Y. (2019). Efektivitas Daun Ramania Asal Kalimantan Selatan Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 4(2), 341-352. doi:https://doi.org/10.36387/jiis.v4i2.342
  3. Dewi, A. P. (2012). Uji Potensi Infusa Daun Macaranga tanarius L. Terhadap Glibenklamida Sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Terbebani Glukosa. Skripsi, Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
  4. IDF. (2021). International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas 10th Edition. Online version of IDF Diabetes Atlas. Retrieved from https://diabetesatlas.org/atlas/tenth-edition/
  5. Katuuk, R. H., Wanget, S. A., & Tumewu, P. (2019). Pengaruh Perbedaan Ketinggian Tempat Terhadap Kandungan Metabolit Sekunder Pada Gulma Babadotan (Ageratum Conyzoides L.). Cocos, 10(6). doi:https://doi.org/10.35791/cocos.v1i4.24162
  6. Kumalasari, E., Susanto, Y., Rahmi, M. Y., & Febrianty, D. R. (2019). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Ramania (Bouea macrophylla griffith) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Mencit Putih (Mus muscullus) yang diinduksi Aloksan. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences), 2(2), 173-179.
  7. Lathifah, N. L. (2017). Hubungan Durasi Penyakit dan Kadar Gula Darah dengan Keluhan Subyektif Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal berkala epidemiologi, 5(2), 231-239. doi:https://doi.org/10.20473/jbe.v5i2.2017.231-239
  8. Mokuna, N., Ramadhanil, R., & Yuliet, Y. (2014). Uji Efek Antidiabetes Ekstrak Akar Garcinia rostrata Hassk. ex Hook. f Pada Mencit Jantan (Mus musculus) Dengan Metode Toleransi Glukosa Dan Induksi Aloksan. Biocelebes, 8(2).
  9. Permadi, R. B. (2012). Efek Hipoglikemik Kombinasi Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. dengan Insulin Pada Tikus Wistar Jantan Terbebani Glukosa. Skripsi, Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
  10. Rasyid, A. (2012). Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Serta Uji Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Ekstrak Metanol Teripang Stichopus hermanii. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 4(2), 360-368.
  11. Syaputri, R. R. (2013). Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Kulit Buah Asam Jawa (Tamarindus indica L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
  12. Udayani, N. N. W., & Meriyani, H. (2016). Perbedaan Efektivitas Penggunaan Obat Antidiabetik Oral Tunggal Dengan Kombinasi Pada Pasien Dm Tipe 2 Di Upt. Puskesmas Dawan Ii Kabupaten Klungkung Periode November 2015-Pebruari 2016. Jurnal Ilmiah Medicamento, 2(2). doi:https://doi.org/10.36733/medicamento.v2i2.1096

Most read articles by the same author(s)