Main Article Content

Abstract

Perubahan kualitas air pada perairan umum seperti Sungai Cisadane mengalami dinamika yang cepat akibat besarnya beban pencemar dari aktivitas masyarakat di sepanjang sungai. Perubahan kualitas air yang cepat ini menuntut diterapkannya inovasi pemantauan kualitas air secara online. Penelitian kali ini mengetengahkan laporan pemantauan kualitas air Sungai Cisadane secara online menggunakan sistem telemetri Onlimo. Sensor yang digunakan terdiri sensor suhu, daya hantar listrik, TDS, kekeruhan, DO, pH, dan nitrat ditempatkan di 3 stasiun Sungai Cisadane. Data hasil pemantauan dikirim dan dianalisis secara online kemudian diverifikasi penulis dengan menggunakan metode Storet. Hasil analisis menyatakan bahwa secara umum kondisi kualitas air Sungai Cisadane dalam katagori tercemar sedang, sehingga tidak memenuhi baku mutu peruntukan Kelas II, tertutama untuk parameter TDS, DO, pH dan nitrat.

Article Details

References

  1. Aisyah, S. (2014). Annual Water Quality Condition of Cisadane Downstream, West Java – Banten. International Conference on Ecohydrology (ICE): Research Center For Limnology-Indonesian Institute Of Sciences, 405 – 413.
  2. Astuti, A. D. (2014). Kualitas Air Irigasi Ditinjau dari Parameter DHL, TDS, pH pada Lahan Sawah Desa Bulumanis Kidul Kecamatan Margoyos. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 10 (1): 35-42.
  3. Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika. (2020). Curah Hujan di Indonesia. Diakses dari website : http://dataonline.bmkg.go.id.
  4. Budi W, R. S., Rahayu, D dan Komariah, S. (2013). Efektifitas Riverbank Filtration Terhadap Parameter Fisik (TDS) di Sungai Cihideung. Jurnal Keteknikan Pertanian, 1 (1): 117-121.
  5. Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
  6. Hamuna, B., Tanjung, R. H., Suwito, H. M. dan Alianto. (2018). Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Imu Lingkungan, 16 (1): 35-43.
  7. Hendrawan, D. 2005. Kualitas Air Sungai dan Situ di DKI Jakarta. Makara Journal of Technology. 9 (1): 13-19.
  8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. (2020). https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/sda/KepmenLH115-2003StatusMutuAir.pdf.
  9. Kordi, M. G. H dan Tancung, A. B. (2007). Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budi Daya Perairan. Yogyakata: Rineka Cipta.
  10. Maturbongs, M. R. (2015). Pengaruh Tingkat Kekeruhan Perairan Terhadap Komposisi Spesies Makro Algae Kaitannya dengan Proses Upwelling pada Perairan Rutong-Leahari. Agricola, 5 (1): 21-31.
  11. Muarif, M. (2016). Karakteristik Suhu Perairan di Kolam Budidaya Perikanan. Jurnal Mina Sains, 2 (2): 96-101.
  12. Namara, I., Kurniati, K dan Jaelani, R. (2016). Klasifikasi Kualitas Air Sungai Cisadane Kota Tangerang. Prosiding SENTRA (Seminar Teknologi dan Rekayasa), 48-56.
  13. Pamungkas, R.S. (2017). Rancang Bangun Penerima Sinyal Berbasis Komunikasi Nirkabel Untuk Monitoring Kualitas Air. Universitas Pendidikan Indonesia.
  14. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran.
  15. Rizki, T. Y., Tito C. K. dan Setiawan, A. (2015). Variasi pH di Perairan Indonesia. Balai Penelitian dan Observasi Laut.
  16. Romdania, Y., Herison, A., Susilo, E. K dan Novilyansa, E. (2018) Kajian penggunaan metode IP, Storet, dan CCME WQI dalam menentukan status kualitas air. Jurnal Spatial, 18 (1): 1-13.
  17. Rosarina, D dan Laksanawati, E. K. (2018). Studi Kualitas Air Sungai Cisadane Kota Tangerang Ditinjau dari Parameter Fisika. Jurnal Redoks, 3 (2): 38-43.
  18. Ruseffandi, M. A dan Gusman, M. (2020). Pemetaan Kualitas Air Tanah Berdasarkan Parameter Total Dissolved Solid (TDS) dan Daya Hantar Listrik (DHL) dengan Metode Ordinary Kriging di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Bina Tambang, 5 (1): 153-162.
  19. Sari, S. G. (2007). Kualitas Air Sungai Maron dengan Perlakuan Keramba Ikan di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, Bioscientiae, 4 (1): 29-35.
  20. Siahaan, R., A. Indrawan, D. Soedharma dan Lilik B. Prasetyo. (2011). Kualitas Air Sungai Cisadane, Jawa Barat-Banten, Jurnal Ilmiah Sains, 11 (2): 268-273.
  21. Simanjuntak, W.S., Namara, I., Chayati, N dan Muhammad, F. (2016). Kajian Aspek Teknis Pada Peraturan Pengelolaan Kualitas Air. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, 1-5.
  22. Sugianti, Y dan Astuti, L. P. (2018). Respon Oksigen Terlarut Terhadap Pencemaran dan Pengaruhnya Terhadap Keberadaan Sumber Daya Ikan di Sungai Citarum. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19 (2): 203-212.
  23. Suhmana, D. (2012). Dinamika Kualitas Air Sungai pada Berbagai Penggunaan Lahan di Sub DAS Cisadane. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
  24. Supriatin, L. S., W. E. Cahyono dan Syafrizon. 2017. Pengaruh Kualitas Air Hujan Pada Konsentrasi Metana, Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia, 2 (2): 103-109.
  25. Susana, T. (2009). Tingkat Keasaman (pH) dan Oksigen Terlarut Sebagai Indikator Kualitas Perairan Sekitar Muara Sungai Cisadane. Jurnal Teknologi Lingkungan Universitas Trisakt,5 (2): 33-39.
  26. Urbasa, P.A., S. L. Undap, dan R. J. Rompas. (2015). Dampak Kualitas Air pada Budi Daya Ikan dengan Jaring Tancap di Desa Toulimembet Danau Tondano. e-Journal Budidaya Perairan, 3 (1):59-67.
  27. Wahyono, H. D. (2018). Penerapan Teknologi Online Monitoring Kualitas Air di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional dan Konsultasi Teknologi Lingkungan, 42-51.