Main Article Content

Abstract

Kulit singkong merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan singkong sebagai bahan baku berbagai produk industri. Kulit singkong dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan bioadsorben, hal ini dikarenakan kulit singkong mengandung selulosa. Seng merupakan logam berat yang dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan lingkungan jika melebihi baku mutu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi adsorpsi optimum bioadsorben kulit singkong dan untuk mengetahui perbedaan adsorpsi logam berat pada variasi laju alir dan bed depth (kedalaman lapisan). Variasi laju alir yang digunakan adalah 2 mL/menit, 4 mL/menit, dan 6 mL/menit, sedangkan variasi bed depth yaitu 12 cm, 15 cm, dan 18 cm. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan statistik, uji Kruskal-Wallis. Efisiensi adsorpsi logam berat optimum yaitu pada laju alir 2 mL/menit dengan bed depth 15 cm sebesar 92,6% dengan konsentrasi awal 5,726 mg/Liter dan konsentrasi akhir 0,424 mg/ Liter. Data yang diperoleh dari uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada variasi laju alir, dan untuk variasi kedalaman lapisan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Article Details