Main Article Content

Abstract

Perubahan kebijakan yang terjadi di Bank Perkreditan Rakyat dimana sebelum tahun 2010 masih menggunakan PSAK 50 dan 55 hingga ditetapkannya kebijakan baru yang bertujuan untuk menselaraskan pelaporan BPR dengan karakteristik BPR tersebut dengan mengharuskan BPR menggunakan kebijakan baru yaitu SAK ETAP. Perubahan kebijakan berdampak kepada berubahnya akun dalam laporan keuangan neraca dan laba rugi di BPR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan PSAK 50 dan 55 dan SAK ETAP pada pelaporan PT. BRP Phidectama Abepura. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyusunan neraca dan laba rugi pada PT. BPR Phidectama Abepura mengalami perbedaan akun laporan keuangan dari pada saat menggunakan PSAK 50 dan 55 hingga menggunakan SAK ETAP, dimana terdapat penambahan akun pada bagian neraca dan laba rugi yakni penambahan aset dan penambahan biaya terhadap aset yang bertambah. PT.BPR Phidectama Abepura juga telah menerapkan sepenuhnya SAK ETAP sampai saat ini.

Article Details