Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Perkembangan teknologi informasi menuntun kreativitas pemuda dalam mengadakan
kegiatan sosial saat ini. salah satunya melalui komunitas fanbase dalam menggalang dana
untuk kegiatan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sebuah pendekatan baru
dalam pergerakan sosial yang baru-baru ini dilakukan oleh beberapa fanbase di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian studi kasus dengan mengacu pada
beberapa literatur review. Selain itu, dilakukan survey kepada beberapa responden secara
online mengenai fenomena fanbase dan penggalangan dana melalui komunitas fanbase,
pada penelitian ini berfokus pada komunitas kpopers. Survey ini dilakukan untuk
mendukung teori yang telah didapat pada literatur review. Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa 70% dari kpopers melakukan aksi galang dana untuk membantu
korban bencana. peran sosial media yang menyebarkan informasi ini pada kalangan
fanbase berperan sangat penting. Hal ini dapat dilihat bahwa 80% dari donatur responden
mendapatkan informasi penggalangan dana dari sosial media. Sehingga dari penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa Kpopers sebagai sebuah kelompok pemuda dapat menjadi
sarana yang efektif untuk melakukan aksi sosial dan mendukung terwujudnya SDGs .
Kata kunci: Fanbase, pemuda, gerakan sosial.
Keywords
Article Details
References
- Agusta, Y., ‘K-Means–Penerapan, Permasalahan Dan Metode Terkait’, 2007
- Duffett, M., ‘Understanding Fandom: An Introduction to the Study of Media Fan Culture (Issue 1)’, 2013
- Elliot, Thompson, ‘Crowdfunding The Corporate Era’, 2015
- Forbes, Hannah, and Dirk Schaefer, ‘Guidelines for Successful Crowdfunding’, Procedia CIRP, 60 (2017), 398–403
- <https://doi.org/10.1016/j.procir.2017.02.021>
- Gooch, Betsy, ‘The Communication of Fan Culture: The Impact of New Media on Science Fiction and Fantasy Fandom’, 2008
- Hakim, A. R, dkk, ‘Pembentukan Identitas Diri Pada Kpopers’, Jurnal Psikologi, 2021, 18–31
- Hidayat, M. A., ‘Jean Baudrillard Dan Realitas Budaya Pascamodern’, Cantrik Pustaka, 2021
- Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja, 2005)
- Sandvoss., C, ‘Fans: The Mirror of Consumption’, 2005
- Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 26th edn (Bandung: Alfabet, 2017)
- UKCFA, ‘What Is Crowdfunding?’, 2022 <https://www.ukcfa.org.uk/what-is-crowdfunding/>
References
Agusta, Y., ‘K-Means–Penerapan, Permasalahan Dan Metode Terkait’, 2007
Duffett, M., ‘Understanding Fandom: An Introduction to the Study of Media Fan Culture (Issue 1)’, 2013
Elliot, Thompson, ‘Crowdfunding The Corporate Era’, 2015
Forbes, Hannah, and Dirk Schaefer, ‘Guidelines for Successful Crowdfunding’, Procedia CIRP, 60 (2017), 398–403
<https://doi.org/10.1016/j.procir.2017.02.021>
Gooch, Betsy, ‘The Communication of Fan Culture: The Impact of New Media on Science Fiction and Fantasy Fandom’, 2008
Hakim, A. R, dkk, ‘Pembentukan Identitas Diri Pada Kpopers’, Jurnal Psikologi, 2021, 18–31
Hidayat, M. A., ‘Jean Baudrillard Dan Realitas Budaya Pascamodern’, Cantrik Pustaka, 2021
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja, 2005)
Sandvoss., C, ‘Fans: The Mirror of Consumption’, 2005
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 26th edn (Bandung: Alfabet, 2017)
UKCFA, ‘What Is Crowdfunding?’, 2022 <https://www.ukcfa.org.uk/what-is-crowdfunding/>