Main Article Content

Abstract

Kondisi negara Indonesia juga masih belum bisa menjamin masyarakat akan terbebas dari virus covid-19, bahkan selalu memiliki prediksi terkait dengan peningkatan-peningkatan gelombang kasus pandemic covid-19. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap sektor Pendidikan di Indonesia. Sistem daring yang di jalankan selama pandemic covid-19 lalu lebih banyak menggunakan Platform WhatsApp, yang dinilai masih banyak kekurangan terutama terkait fitur-fitur yang kurang mendukung kegiatan belajar mengajar, artinya masih memiliki nilai ketidakefektifan proses pembelajaran. Dalam rangka menjamin kelancaran proses pembelajaran, memudahkan pendidik dan peserta didik dalam mengakses layanan pembelajaran Kemendikbud melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) meluncurkan akun Pembelajaran dengan domain belajar.id akun elektronik tersebut dapat digunakan peserda didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik, tidak terkecuali dalam rangka pemberian materi dan pengumpulan tugas peserta didik. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui proses aktivasi akun belajar.id pada pendidik dan peserta didik dan untuk mengetahui proses implementasi akun belajar.id pada pendidik dan peserta didik. Metode dalam proses sosialisasi pemanfaatan akun belajar.id akan menggunakan metode konunikatif. Hasil dalam pengabdian ini dari tahap persiapan sosialisasi mulai mempersiapkan alat dan bahan serta materi, pengabdi juga memberikan modul yang dapat dipakai saat pengabdi tidak berada di lokasi pengabdian. Terdapat dua puluh tiga akun yang sudah aktivasi dan siap digunakan sebagai media belajar mengajar jarak jauh. Selama proses aktivasi akun pendidik lebih lancar karena pendidik sudah cukup memahami akun google, namun terdapat kendala dalam aktivasi akun peserta didik karena spesifikasi smartphone maupun kapasistas memori smartphone.

Keywords

Pembelajaran Daring Sosialisasi Belajar.id

Article Details

References

  1. Apri Damai Sagita Krissandi dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk SD (Pendekatan Teknis)”. Jakarta: Media Maxima, 2018.
  2. Bhagaskara, Arindra Evandian, Eka Nur Afifah, and Enggar Maulana Putra. “Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING) Berbasis WhatsApp Di SD Yapita.” ZAHRA: Research and Tought Elementary School of Islam Journal 2, no. 1 (2021): 13–23.
  3. Harsono, Fitri Haryanti. “Prediksi Puncak Gelombang COVID-19 Februari 2022, Satgas Minta Daerah Waspada.” Liputan6. Last modified 2022. Accessed April 3, 2022. https://www.liputan6.com/health/read/4860829/prediksi-puncak-gelombang-covid-19-februari-2022-satgas-minta-daerah-waspada.
  4. Nugraheny, Dian Erika. “Jokowi: Bukannya Saya Menakut-Nakuti, WHO Pun Belum Bisa Prediksi Selesainya Pandemi.” Kompas.Com. Last modified 2021. Accessed March 25, 2022. https://nasional.kompas.com/read/2021/07/30/11325711/jokowi-bukannya-saya-menakut-nakuti-who-pun-belum-bisa-prediksi-selesainya.
  5. Pati, Pemerintah Kab. “Orang Tua Boleh Tidak Mengizinkan Anak Dalam Pembelajaran Tatap Muka.” Smart City Pati. Last modified 2020. Accessed March 30, 2022. https://smartcity.patikab.go.id/index.php/data_berita/detail/berita_online/4160.
  6. Pengelola Web Kemdikbud. “Tingkatkan Akses Layanan Pembelajaran, Kemendikbud Luncurkan Akun Pembelajaran: Belajar.Id.” Kemdikbud.Go.Id. Last modified 2020. Accessed February 5, 2022. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/12/tingkatkan-akses-layanan-pembelajaran-kemendikbud-luncurkan-akun-pembelajaran-belajarid.
  7. Widianingrum, Risza Tri Fatmawati, Asrul Asrul, and Mustika Irianti. “Persepsi Guru Terhadap Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Di SD Se-Gugus I Salawati Kabupaten Sorong.” Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar 4, no. 1 (2022): 62–73.